Selasa, 30 Juni 2009

Debat

Malam ini ada debat di TV. Yang berdebat para tim sukses capres/cawapres. Saya jadi sedih, karena ingat peristiwa masa lalu. Tiga puluh tahun yang lalu, saat duduk di bangku SMP, saya suka ikut latihan berdebat. Rebutan kesempatan. Adu suara. Main intrupsi. Dan masih banyak lagi gaya anak-anak bicara yang sesekali dibumbui sedikit emosi.
Di TV malam ini, ada debat. Tampilannya mirip sekali acara latihan debat kami tempo doeloe, waktu kami masih anak-anak. Memang rame, meski tak bermutu. Padahal, kali ini, aktor debatnya adalah para politisi, bahkan juru bicara istana. Dan, gaya debat para politisi inilah yang membuat saya sedih, karena mengingatkan saya pada kenangan lama.
Hmmm..., mungkin inilah cermin budaya demokrasi di negeri ini. Kebebasan bicara yang lahir prematur di tengah kealfaan budaya politik demokratik. Hingga akhirnya perdebatan pun hanya mampu menyajikan semangat apologetik.
Ya, lumayan, itung-itung sekolah retorika, sekalian mencari bibit potensial orator masa depan. Seusai pilpres nanti, mudah-mudahan mereka naik kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar