Ternyata ada benarnya, kata seorang bijak, jika ingin mengetahui perilaku politisi, lihatlah perilaku anak-anak yang baru beranjak remaja.
Mereka demam mencari kawan. Kadang kelihatan salah tingkah. Ada rasa was-was menyelimuti tingkah lakunya. Sering juga khawatir jika satu saat tidak mendapat kawan setia.
Jika kawan sebayanya telah berhasil mendapat pasangan, dia pun kelabakan mencari pasangan.
Mungkin, seperti inilah para politisi kita menjelang pelaksanaan pesta demokrasi. Loncat sana loncat sini, sibuk mencari pasangan dan dukungan.
Kita sulit melihat kejujuran obyektif. Kita akhirnya hanya bisa menonton pertunjukan itu. Seperti sebuah sandiwara. Ada peran yang berganti-ganti, dengan kostum politik yang berbeda-beda. Obral janji, tebar pesona, bikin opini, lempar caci-maki, dan berusaha membela diri.
Hmmm.... Capek.... Judulnya sih keren: "Koalisi".
Tapi apakah seperti itu yang disebut koalisi dalam lakon politik ataupun demokrasi?
Bikin koalisi kok kayak ABG lagi pacaran, hehehe....
Senin, 23 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lieurr ah, mikirin politik mah! mening mikirin rasa gudeg yogya! hmmm......ennak juga!
BalasHapus