Minggu, 08 Februari 2009

Oh, Guruku

Guruku jadi Caleg. Haknya memang. Tapi aku jadi was-was. Dia akan "lari" meninggalkan ruang kehidupan yang selama ini jadi miliknya, milik kami, dan milikku juga.
Dunia ilmu yang selama ini menjadi obat penenang di saat gelisah. Dunia yang selama ini menjadi penawar ketika datang racun kehidupan. Dunia yang menjadi tempat kembali ketika dikejar setan modernisme dan kunti globalisasi.
Di depan guruku, ada dunia baru. Dunia persilatan untuk mempertaruhkan kebenaran. Medan pertempuran ideologi di antara para bajingan dan oportunis.
Dan di belakang guruku, ada tangis yang tersisa di balik dinding aspirasi yang tak pernah terjawab; ada luka di tepi harapan para jamaah yang biasa mondok untuk mengaji dan meminta do'a; ada rasa miris dari kerabat yang biasa saling melempar canda.
Akan sanggupkah guruku? Sebab waktu semakin dekat.
Tapi, ya sudah... Belum tentu terpilih kok....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar